23 Years of Breathing
Hari-hari berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin merasakan usia 22 tahun, hari ini begitu cepat bertambah menjadi 23. Lalu, apakah wishlist tahun kemarin sudah sepenuhnya tercapai? Belum. Namun, setahun belakangan ini aku mendapatkan pelajaran hidup dengan cara yang berbeda. Memaknai setiap hembusan nafas dengan syukur, ya syukur karena masih memilih untuk bertahan hidup.
Sangat tidak mudah, ketika setahun lalu memutuskan untuk berbalik arah. Memulai semuanya dari awal lagi, bahkan berjuang lebih keras lagi. Air mata menjadi makanan sehari-hariku. Tak ada lagi senyum tulus, tak ada lagi tawa lepas, tak ada lagi ambisi mengejar mimpi. Kehilangan arah, mungkin ini kalimat yang menggambarkanku saat itu.
Aku tidak menyerah, perjuanganku belum berakhir. Kususun ulang rencana, kucoba setiap kesempatan yang ada, meski tak jua ada hasil yang memuaskan. Dengan kesadaran penuh, kuputuskan untuk kembali merantau, merajut asa, melanjutkan fase kehidupan.
Berkali-kali merasakan day 1, beradaptasi, dan berjuang agar bisa survive. Sangat tidak mudah, namun tidak ada alasan untuk kembali kerumah. Aku berjuang lebih keras lagi. Mengambil setiap kesempatan yang ada, dan mencobanya berkali-kali. Meski belum sepenuhnya berhasil, tetapi cukup untuk membuatku tidak menyerah.
Hidup memang tidak mudah, penuh perjuangan dan halang rintang, tapi aku sangat bersyukur sebab ada seseorang dibalik layar yang begitu mendukung juga menyayangiku sepenuh hati, yang tidak rela melihat airmataku berjatuhan, yang selalu berjuang dengan caranya supaya aku bisa tetap disini. Terima kasih banyak, partner in my life❤
Akhir kalimat, hidup tidak pernah mudah, selamat menapaki usia dewasa yang penuh dengan kejutan-kejutan tak terduga. Semoga kuat, sampai tamat❤
Today officially 23 years, happy birthday Milaa🌻💛
Komentar
Posting Komentar