Tahun Penuh Makna
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2022, yang berarti drama 365 hari ini sebentar lagi akan berakhir. Berbicara tentang tahun 2022, rasanya banyak sekali hal yang terjadi mulai dari yang membahagiakan sampai yang menyedihkan. Tapi aku percaya di balik kejadian-kejadian yang terjadi dapat di ambil hikmahnya sebagai pelajaran di masa mendatang.
Di tahun ini aku benar-benar bersyukur, aku bahagia karena Allah mewujudkan mimpiku untuk bisa belajar di Al-Azhar, Mesir. Aku bahagia sebab sudah sejak lama aku menginginkan untuk belajar di bumi kinanah, negeri para nabi ini. Aku bersyukur juga karena aku mempunyai orangtua yang selalu mendukung impian dan cita-citaku. Tanpa mereka, aku ga bisa sampe ke titik ini.
Aku bersyukur juga mempunyai kakak perempuan yang selalu ada disaat aku terpuruk dan bahagia. Dia sering memarahiku karena kelalaianku, tapi dia juga yang sering membantu di kala aku sangat membutuhkan bantuannya. Salah satu impianku sudah Allah wujudkan, maka tugasku sekarang adalah memaksimalkan anugerah yang telah Allah berikan, aku harus lebih bersungguh-sungguh dalam belajar supaya cita-citaku untuk bisa lulus tepat waktu terwujud, aamiin.
Di tahun ini juga, usiaku genap 20 tahun. Usia yang tidak bisa lagi di bilang remaja apalagi anak-anak. Aku sudah dewasa, aku sudah dewasa. Oh, betapa menyeramkannya menjadi dewasa.
Menjadi dewasa itu harus kuat, harus tegar. Harus bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang penting untuk hidup dan mana yang seharusnya di skip, begitu kata orang-orang. Di usia ini juga harus pandai memilih teman. Pilih teman yang benar-benar bisa di jadikan teman, dan pilih teman yang hanya sekedar teman.
Satu pelajaran berharga yang aku dapetin dari pertemanan adalah, jangan mudah bawa hati. Jangan mudah mengiyakan ajakan teman, sebab ketika kita udah setulus itu pun sama teman, itu ga menjamin dia bakalan tulus juga ke kita. Dan jangan berekspektasi terlalu tinggi, semua orang bisa berubah kapan saja.
Hal yang tidak kalah penting yang aku dapetin di tahun ini adalah masalah percintaan. Berulang kali hatiku ini patah dan sembuh berkali-kali. Aku ngerasain dilema yang begitu berat sebab di sandingkan dengan dua pilihan yang berat. Memilih dia yang setia tapi jauh disana atau yang baik tapi ada disini.
Menceritakan tentang kisah percintaan ini tak akan pernah ada habisnya. Intinya, di hubungan terakhirku aku dapet pelajaran kalo kebanyakan laki-laki itu effort nya aja yang gede di awal, ga usah terlalu bawa hati kalo dia baik dan perhatian. Mereka seperti itu sebab penasaran sama kita. Percayalah lambat laun sikapnya itu akan luntur.
Di usia ini aku udah cukup malu dengan hal-hal kayak gini. Di tinggal lagi, di sakiti lagi. Sementara temenku udah pada di seriusin, menyedihkan. Daripada pusing mikirin cowok yang ga akan ada habisnya, lebih baik aku fokus meraih mimpi aku, meraih cita-cita aku. Bukankah itu lebih bermanfaat?.
Intinya, pelajaran yang aku dapetin di tahun ini adalah setiap kesuksesan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Perjuangan yang harus aku jalani adalah belajar sungguh-sungguh supaya bisa cepat kuliah. Dan pengorbanan yang harus aku jalani adalah harus kuat dan sabar jauh dari orang tua dalam waktu yang tidak sebentar. Momen-momen berharga seperti bulan puasa dan idul fitri yang biasanya selalu bersama.
Untuk tahun ini dan beberapa tahun kedepan harus di relain dulu. Tentang pertemanan, intinya harus tetap berbuat baik meskipun tidak diperlakukan baik. Tapi harus tetap ada batasan untuk menjaga supaya hatiku tidak tersakiti lagi. Intinya berteman itu meskipun tulus kita harus tetap menyediakan satu ruang untuk diri sendiri, jadi kalo ada apa-apa ga terlalu sedih rasanya.
Tentang percintaan, sudahi sampai disini, sampai tahun ini, sampai usia ini. People come and go itu biasa, sedihnya jangan terlalu larut. Seharusnya aku tau apa alasan dia pergi. Bukankah aku selalu berdoa minta yang terbaik? Jadi jika dia pergi, simpel aja.
Berarti dia bukan yang terbaik untuk aku. Suatu hari nanti Allah akan mengirimkan pangeran terbaik untuk mendampingi, percayalah.
Teruntuk tahun depan yang insyaAllah akan di hadapi, pokoknya apapun itu harus lebih baik daripada tahun ini. Harus bikin list dan goals apa aja yang ingin di capai di tahun depan, dan sebisa mungkin maksimalkan potensi yang Allah beri selagi muda, selagi single. Sebab jika sudah bersuami nanti, semuanya tak lagi sama. Semangat, selamat berproses dan selamat berprogress untuk kita, calon orang-orang sukses di masa depan, aamiin.
Komentar
Posting Komentar